Media Bawean, 26 Juni 2010
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Ratusan calon penumpang kapal layar motor (KLM) Dharma Kartika kemarin (25/6) kecele. Mereka mengantre di terminal Pelabuhan Gresik sejak pukul 07.00. Namun, hingga kapal berangkat menuju Pulau Bawean sekitar pukul 09.00, mereka tidak bisa berangkat.
Di antara yang gagal berangkat itu, ada enam penumpang yang sudah mengantongi tiket. Yakni, keluarga Nur Khasanah, 45. Keluarga ibu tiga anak itu ditolak petugas kapal. Alasannya, kapal sudah penuh.
Larangan tersebut menimbulkan kegaduhan di dalam terminal penumpang kapal di Jalan YOS Sudarso, kompleks Pelabuhan Gresik. Mereka memprotes petugas karena dianggap tebang pilih. "Ada puluhan calon penumpang tanpa tiket yang bisa masuk. Tapi, mengapa kami tidak bisa?" kata Surur, juru bicara penumpang yang gagal berangkat.
Ketidakpuasan calon penumpang itu lalu diluapkan ke polisi. Mereka mendatangi Mapolsek KPPP Gresik untuk mengadukan masalah tersebut kepada Kapolsek KPPP Gresik AKP Suhariyani. "Kami protes karena ada pilih kasih. Ada anak pejabat tanpa tiket yang bisa berangkat. Tapi, penumpang dengan tiket ditolak," papar Surur di hadapan Suhariyani.
Polisi berjanji akan menindaklanjuti laporan masyarakat itu. Setelah ada jaminan tersebut, para penumpang membubarkan diri. Kepala Administratur Pelabuhan (Adpel) Gresik Abdul Aziz menyatakan, banyak penumpang yang tidak berangkat karena agen penjualan tiket KLM DK dan aparat tidak berkoordinasi. "Mereka menjual tiket tanpa melihat kapasitas. Karena melebihi kapasitas, terpaksa kami tidak memperbolehkan mereka berangkat," jelasnya. (yad/c12/ruk)
0 komentar:
Posting Komentar