Keterkaitan emosi sosial dan kesehatan mental. Hasil penelitian tentang kondisi psikologis yang dimiliki para penggemar atau pendukung sebuah tim olah-raga dan kaitannya dengan peningkatan kesehatan mental.
NONTON PERTANDINGAN PIALA DUNIA TINGKATKAN KESEHATAN MENTAL?
Jika Anda penggemar yang tak sabar untuk menonton pertandingan tim sepak bola favorit Anda, sebenarnya ada manfaat lebih bagi Anda, daripada hanya sekedar bersenang-senang. Para ahli menunjukkan, penggemar yang merasa terikat pribadi dengan sebuah tim atau menghadiri pertandingan dan bersorak selama pertandingan, dapat memperoleh manfaat kesehatan mental dari perasaan keterkaitan sosial.
"Hal utama yang diperoleh penggemar olahraga adalah rasa memiliki atau keterkaitan dengan orang lain. Berbagi minat yagn sama dengan orang lain akan membuat mereka terhubung dengan cara khusus. Kita dapat berhubungan dengan oranglain yang sama-sama menyukai tim yang sama dan merasa bersahabat dengan mereka melebihi diri sendiri," ujar Edward Hirt, seorang Profesor di bidang Psikologi dan Saraf di Indiana University.
Hal itu sangat dipahami oleh Morty Rodrigues. Seorang analis finansial asal New Hampsire itu memiliki tiket untuk klub sepakbola New England Revolution. Bersama dengan teman-temannya, ia berhasil terbang ke Afrika Utara untuk menonton pertandingan Amerika Serikat melawan Inggris. "Dalam pertandingan sepak bola, penggemar bisa bernyanyi, bermain musik atau meloncat-loncat. Anda merasa sebagai bagian dari tim. Saya telah bertemu banyak teman baik setelah menjadi penggemar sepak bola," tuturnya.
Pada tahun 1990-an, Hirt menunjukkan foto dari lawan jenis yang merupakan sesama fans setia dari tim basket dari Indiana University dan meminta mereka untuk mengajak berkenalan. Setelah tim mereka menang, baik pria dan wanita yang merupakan penggemar setia menjadi sangat optimis dan lebih banyak yang berhasil mengajak kenalan lawan jenisnya. Mereka juga memiliki kepercayaan terhadap kemampuan diri untuk melakukan tugas tertentu seperti melemparkan anak panah, menembak lemparan bebas, memecahkan permainan kata-kata dan bahkan melepar dadu.
"Gagasan "cerminan kemuliaan" merepresentasikan, orang dapat meningkatkan harga diri mereka di mata sendiri dan orang lain dengan asosiasi mereka dengan keberhasilan orang lain. Keberhasilan tim mencerminkan hal positif pada para penggemarnya sehingga mereka merasa lebih baik tentang diri ketika tim mereka menang," tutur Hirt.
Bahkan, kemungkinan ada alasan psikologis mengapa hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri. Sebuah studi mengungkap, tingkat hormon testosteron pada pria meningkat setelah kemenangan dan merosot setelah mengalami kekalahan. demikian diungkap Paul Bernhardt, seorang Profesor dari Frostburg State University.
Bernhardt dan peneliti lain mengambil contoh air liur dari pria Italia dan Brazil di sebuah bar olahraga sebelum dan setelah kedua tim asal negara tersebut bertanding pada Piala Dunia 1994. Setelah tim Brazil menang, tingkat testosteron dari para penggemar naik hingga 20 persen. Sebaliknya, penggemar tim Italia, tingkat hormonnya merosot hingga 20 persen. "Hal itu sangat menakjubkan. Kita tahu penggemar memiliki perasaan kuat terhadap tim yang mereka sukai. Hal itu memang alami. Bahkan kami melihat hal yang sama pada pertandingan catur. Seakan-akan hal itu mengubah status penggemar "saya sekarang lebih tinggi dalam hirarki sosial dari sebelumnya," ujarnya.
republika.co.id
Pada tahun 1990-an, Hirt menunjukkan foto dari lawan jenis yang merupakan sesama fans setia dari tim basket dari Indiana University dan meminta mereka untuk mengajak berkenalan. Setelah tim mereka menang, baik pria dan wanita yang merupakan penggemar setia menjadi sangat optimis dan lebih banyak yang berhasil mengajak kenalan lawan jenisnya. Mereka juga memiliki kepercayaan terhadap kemampuan diri untuk melakukan tugas tertentu seperti melemparkan anak panah, menembak lemparan bebas, memecahkan permainan kata-kata dan bahkan melepar dadu.
"Gagasan "cerminan kemuliaan" merepresentasikan, orang dapat meningkatkan harga diri mereka di mata sendiri dan orang lain dengan asosiasi mereka dengan keberhasilan orang lain. Keberhasilan tim mencerminkan hal positif pada para penggemarnya sehingga mereka merasa lebih baik tentang diri ketika tim mereka menang," tutur Hirt.
Bahkan, kemungkinan ada alasan psikologis mengapa hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri. Sebuah studi mengungkap, tingkat hormon testosteron pada pria meningkat setelah kemenangan dan merosot setelah mengalami kekalahan. demikian diungkap Paul Bernhardt, seorang Profesor dari Frostburg State University.
Bernhardt dan peneliti lain mengambil contoh air liur dari pria Italia dan Brazil di sebuah bar olahraga sebelum dan setelah kedua tim asal negara tersebut bertanding pada Piala Dunia 1994. Setelah tim Brazil menang, tingkat testosteron dari para penggemar naik hingga 20 persen. Sebaliknya, penggemar tim Italia, tingkat hormonnya merosot hingga 20 persen. "Hal itu sangat menakjubkan. Kita tahu penggemar memiliki perasaan kuat terhadap tim yang mereka sukai. Hal itu memang alami. Bahkan kami melihat hal yang sama pada pertandingan catur. Seakan-akan hal itu mengubah status penggemar "saya sekarang lebih tinggi dalam hirarki sosial dari sebelumnya," ujarnya.
republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar