Minggu, 27 Juni 2010

Menara BTS tidak sebabkan penyakit kanker

Menara BTS  tidak sebabkan penyakit kankerMenara BTS tidak sebabkan penyakit kanker. Menurut hasil penelitian, keberadaan menara atau tower BTS komunikasi seluler tidak menimbulkan paparan radiasi yang bisa menjadi penyebab penyakit kanker bagi penduduk yang tinggal di sekitarnya.


MENARA PEMANCAR TELEPON SELULER TIDAK SEBABKAN KANKER

Tinggal di dekat sebuah menara telepon seluler saat Anda sedang hamil tidak meningkatkan risiko bayi Anda terkena kanker, menurut peneliti Inggris, Paul Elliott, dan rekannya, sebagaimana dimuat dalam bmj.com 23 Juni 2010. Pemimpin peneliti, Dr Paul Elliott, profesor epidemiologi dan obat-obatan kesehatan masyarakat di Imperial College London, mengatakan bahwa hasil penelitian ini menepis kemungkinan risiko kanker pada anak-anak muda yang tinggal di dekat menara pemancar telepon seluler (BTS/base station).
"Ada kekhawatiran dalam masyarakat tentang kemungkinan yang timbul dari emisi tiang ponsel terhadap kesehatan anak-anak," kata Elliott. "Studi nasional ini tidak menemukan hubungan antara paparan BTS dan risiko kanker anak usia dini."

Peneliti juga mencatat bahwa tidak ada penjelasan radiobiologi untuk masalah ini. Dalam penelitian ini, tim Elliott mengumpulkan data 1.397 anak-anak dengan leukemia atau kanker otak, atau tumor sistem saraf pusat, berusia antara kurang dari satu tahun sampai 4 tahun.

Sebagai perbandingan, para peneliti mengidentifikasi kelompok kontrol anak-anak yang tidak menderita kanker dan dicocokkan kepada orang lain dengan jenis kelamin dan tanggal lahir. Para peneliti juga mencatat anak-anak yang tinggal dekat sebuah menara sel saat lahir dan daya keluaran menara. Para peneliti tidak menemukan hubungan antara risiko kanker anak usia dini dan paparan BTS yang diterima sang ibu selama kehamilan.

John Bithell, rekan Elliott dalam penelitian ini, mengatakan bahwa tingkat paparan dari menara ponsel jauh lebih rendah dibandingkan dari ponsel genggam, dan percobaan telah memperlihatkan tidak ada efek biologis dari paparan frekuensi radio. Untuk saat ini, "Profesi medis harus meyakinkan para pasien untuk tidak perlu khawatir tentang kemungkinan ini," kata Bithell.

tempointeraktif.com

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting