Tampilkan postingan dengan label cerita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cerita. Tampilkan semua postingan

Kamis, 28 Januari 2010

BOCAH KULIT PUTIH BADAN GEMUK 5 Tahun Dipasung | Cerita Sedih Hidup Dalam Pasungan

BOCAH KULIT PUTIH BADAN GEMUK 5 Tahun Dipasung | Cerita Sedih Hidup Dalam Pasungan. Malang nian nasib Chaerul Ihsan. Bocah laki-laki berusia lima tahun yang berkulit putih dan bertubuh gemuk itu harus menjalani hari-harinya dalam pasungan di tempat tidurnya.

''Dia terpaksa saya ikat dengan jarik di tempat tidur, karena kalau ikatannya saya lepas, dia akan menyakiti diri sendiri. Tangan kanannya itu sangat hiperaktif. Kalau tidak memukul kepalanya sendiri, kadang menggaruk wajahnya sampai luka. Bahkan daun telinganya pernah terluka sampai hampir putus,'' jelas Ny Desi (28 tahun), ibu dari Chaerul Ihsan,yang tinggal di Desa Tlahab Lor, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jateng.

Bila sedang berada di rumah, Desi akan melepas ikatan pada anaknya. Sebaliknya, setiap berangkat kerja dan meski merasa kasihan, anak itu kembali dipasung lantaran tak adayang mengawasinya di rumah. Suami Desi telah meninggal sekitar 3,5 tahun lalu karena diabet. Setelah ditinggal suami, Desi bekerja serabutan: kadang mengojek, jualan es lilin, atau apa sajayang bisa dikerjakan.

Kerena suaminya sudah meninggal, maka dia harus mencari nafkah sendiri. Desi mengaku, untuk memenuhi kebutuhan anaknya itu, dia bekerja serabutan. Kadang menjadi tukang ojek, kadang berjualan es mambo dengan cara keliling di desanya,

Desi mengisahkan, waktu bayi, anaknya pernah menderita sakit panas, bahkan sampai kejang. "Sempat saya bawa ke Puskesmas, RSUD Purbalingga, RSUD Banyumas, bahkan RSU Sardjito di Yogyakarta,'' jelasnya. Dari hasil pemeriksaan dokter, katanya, ada pembengkakan di bagian kepala anaknya.

Di RSU Sardjito, anaknya itu sempat dioperasi di bagian kepalanya. Setelah itu, anaknya memang sembuh. Namun setelah berumur tiga tahun, tingkat kecerdasan anaknya itu ternyata di bawah rata-rata.

''Meski secara fisik, pertumbuhannya wajar. Namun, tingkat kecerdasannya tidak tumbuh normal. Bahkan sampai sekarang, dia belum bisa berbicara,'' kata Desi.

Tangan kanan Chaerul amat aktif. Kalau tidak memukul kepalanya, kadang mencakar wajah atau bagian tubuh lainnya. ''Saya tidak tahu kenapa. Tapiyang bergerak memukul atau mencakar, pasti tangan kanannya. Sepertinya, dia tidak bisa mengendalikan gerakan tangan kanannya,'' tuturnya.

Desi masih belum bisa membayangkan apa yang harus dia lakukan bila Charul kelak bertambah dewasa. Apakah akan terus dipasung seperti itu atau tidak. ''Mudah-mudahan saja, kelak anak saya tidak menyakiti diri sendiri lagi sehingga tidak perlu dipasung,'' kata Desi.

http://www.republika.co.id

Kamis, 14 Januari 2010

Cerita dari Lukisan bocah lelaki yang menangis

Legenda sekitar lukisan ini adalah sebagai suram . Cerita dimulai sekitar tahun 1985, ketika kebakaran terjadi beberapa tempat dan misterius di seluruh Inggris. Bila puing-puing yang lain terbakar satu-satunya yang tidak terbakar adalah lukisan anak laki-laki dengan air mata di pipi bulatnya setiap api. Semua ini bisa menjadi kebetulan?

Apakah nyata atau tidak Yorkshire fireman sangat kecewa bahwa ia berbicara dengan "Minggu" koran di Inggris. Mereka berlari dia cerita tentang bagaimana segala sesuatu di rumah yang dikonsumsi oleh api kecuali untuk sebuah lukisan yang menangis boy. Terdapat pada waktu itu lebih dari satu dan setiap lukisan sekitar tampaknya memiliki efek yang sama. Rumah dan seluruh isi akan hancur total tetapi lukisan dari anak kecil menangis tidak akan menunjukkan tanda apapun di semua melalui api.

Koran mulai menerima panggilan telepon dari orang-orang di seluruh wilayah yang sama kirim ke cerita tentang anak laki-laki menangis lukisan. Satu orang yang disebut "Minggu" adalah Dora Mann dari Mitcham dan dia telah dipetik sebagai berkata: "Hanya enam bulan setelah saya telah membeli gambar, rumah itu sepenuhnya gutted api. Semua lukisan saya telah hancur, kecuali salah satu anak laki-laki menangis. "Setelah satu bulan mendengar semua cerita, yang" Minggu "pembaca memberi mereka kesempatan untuk membawa anak mereka menangis lukisan dan sepakat untuk memiliki yang sangat besar untuk melemparkan api bon setiap orang yang terkutuk ini jinxed atau lukisan. Semua lukisan yang dibawa ke surat kabar yang sebenarnya dibakar dan semua orang bersukacita.

Namun, cerita pada pergi. Ada laporan dari menangis boy lukisan yang ditemukan di rumah hangus disentuh sejak 1985 dan baru-baru ini sebagai tahun 1988.

Tidak ada seorangpun yang tahu pasti seniman yang mungkin dan di mana ia mendapat ide untuk melukis sebuah potret seorang laki-laki menangis, rumors yang banyak dan cerita masih sekitar. Kenyataannya berhati-hati jika Anda menemukan sebuah lukisan indah yang sedih, anak kecil menangis.

Sumber:www.juandry.blogspot.com

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting