Secara gaib alam yang menarik memperlihatkan kehebatan sihirnya : di alam salju yang ekstrem dingin diluar dugaan secara menakjubkan terdapat sebuah danau yang tidak membeku. Kutub selatan adalah dunia salju yang tidak dihuni manusia, mempunyai istilah “daratan putih”.
Di kutub selatan, sejauh mata memandang, tampak sehamparan luas salju yang putih mulus dan cahaya perak yang berkilauan. Tanah seluas 14 juta km persegi ini, hampir seluruhnya diselimuti oleh salju setebal ratusan hingga ribuan meter, suhu 50-60 derajat C di bawah nol, membuat segala yang ada disini kehilangan daya hidup dan fungsinya semula. Minyak bumi disini membeku bagaikan beton aspal menjadi benda padat warna hitam, sedangkan minyak tanah disini menjadi bahan tak terbakar karena tidak mencapai titik nyala.
Namun, secara gaib alam yang menarik ini memperlihatkan kehebatan sihirnya yang menakjubkan : di alam salju yang ekstrem dingin ini di luar dugaan terdapat sebuah danau yang tidak membeku. Masalah seputar danau yang tidak membeku ini, ilmuwan mengemukakan berbagai perkiraan dan dugaan, namun hingga saat ini belum ada seorang ilmuwan pun yang dapat memberi kesimpulan yang memuaskan dan meyakinkan. Danau yang tidak membeku di kutub selatan ini memang begitu misterius, jika hendak menyingkap cadar misteri ini masih perlu penelitan lebih lanjut.
Fenomena ganjil danau yang tidak membeku
Sebagian besar daerah Antartika diselimuti dengan lapisan es yang sangat tebal, tebal rata-rata mencapai 1.880 meter dan lapisan es di sejumlah besar daerah mencapai lebih dari 4.000 meter, sehingga disebut “daratan es dan salju”. Iklim di daratan kutub selatan sangat dingin, suhu rata-rata per tahun hanya -25 derajat C, suhu terendah mencapai –90 derajat C, karena itu juga disebut “ekstrim dingin dunia”.
Namun, justru di atas tanah yang diselimuti dengan es dan salju yang dingin ini, terdapat danau tidak beku, benar-benar membingungkan. Pada 1960 silam, dimana setelah sarjana Jepang menganalisis data pengukurannya mendapati, suhu air di bawah lapian es tipis permukaan tersebut sekitar 0 derajat C, seiring dengan meningkatnya tingkat kedalaman, suhu air terus meningkat. Di kedalaman sepanjang 16 meter, suhu air naik 7.7 derajat C. suhu ini terus secara stabil bertahan hingga kedalamam 40 meter. Di bawah 40 meter, suhu air perlahan-lahan naik. Dan di kedalaman 50 meter, tingkat kenaikan suhu tiba-tiba melonjak drastic. Sampai pada dasar sedalam 66 meter, di luar dugaan suhu air mencapai 25 derajat C, tidak jauh berbeda dengan suhu di permukaan Dongha pada musim panas.
Bagaimana terjadinya danau yang tidak membeku di lingkungan yang sangat dingin di kutub selatan ini, sungguh membingungkan.
Dalam kurun waktu 1974-1976, dimana dalam foto yang direkam berkali-kali dari satelit bumi buatan, para ilmuwan mendapati bahwa di alam benua es kutub selatan terdapat sebuah danau yang tidak membeku seluas kurang lebih 480,36 ribu meter persegi. Danau ini kadang muncul dan kadang tak kelihatan. Pada 1981 silam, eks negara Uni Soviet dan Amerika Serikat mengirim tim survei ke kutub selatan yang dibentuk 26 personel. Mereka mencari posisi danau tersebut berdasarkan petunjuk dari foto yang direkam satelit, namun tidak ditemukan. Para tim survei hanya menemukan gelembung udara yang tak terhitung banyaknya dengan suhu agak tinggi di perairan danau yang tidak membeku tersebut.
Mengapa terdapat danau yang tidak membeku di kutub selatan?
Setelah fenomena yang ganjil ini diumumkan, seketika menarik minat para ilmuwan, mereka melakukan penyelidikan secara mendalam terhadap hal ini dan mengemukakan berbagai pandangan mereka.
Ada yang mengemukakan bahwa itu adalah akibat percampuran antara suhu dan tekanan atmosfer dalam kondisi tertentu. Menurut mereka, bahwa di kawasan kutub selatan, karena air laut dikedalaman 500 meter tidak secara langsung bersentuhan dengan udara yang dingin, maka suhu air lebih tinggi dari suhu dipermukaan. Efek dari perbedaan suhu ini membuat air laut menghasilkan gerakan yang mengarah secara vertikal, dengan demikian akhirnya membentuk sebuah pusaran.
Dengan bersandar pada kekuatan pusaran ini, air laut di kedalaman 500 meter lalu digulung sampai ke atas permukaan laut, kemudian menjadi danau yang tidak membeku.
Dan menurut pandangan lainnya, bahwa di kawasan yang berdekatan dengan laut di kutub selatan, terdapat sejumlah lubang air asin. Lubang-lubang air asin ini dapat menyebarkan energi panas, sehingga dengan demikian membeku menjadi bongkahan es raksasa. Saat bobot bongkahan es terlalu besar, maka segenap bongkahan es-nya akan tenggelam ke dasar laut. Di bawah tekanan bongkahan es yang maha besar, air laut yang bersuhu lebih tinggi di lapisan dalam akan naik ke permukaan, lalu menjadi danau tidak beku. Setelah air danau bersentuhan beberapa saat dengan udara dingin, air danau tersebut kemudian menjadi bongkahan es raksasa, karenanya danau
Di kutub selatan, sejauh mata memandang, tampak sehamparan luas salju yang putih mulus dan cahaya perak yang berkilauan. Tanah seluas 14 juta km persegi ini, hampir seluruhnya diselimuti oleh salju setebal ratusan hingga ribuan meter, suhu 50-60 derajat C di bawah nol, membuat segala yang ada disini kehilangan daya hidup dan fungsinya semula. Minyak bumi disini membeku bagaikan beton aspal menjadi benda padat warna hitam, sedangkan minyak tanah disini menjadi bahan tak terbakar karena tidak mencapai titik nyala.
Namun, secara gaib alam yang menarik ini memperlihatkan kehebatan sihirnya yang menakjubkan : di alam salju yang ekstrem dingin ini di luar dugaan terdapat sebuah danau yang tidak membeku. Masalah seputar danau yang tidak membeku ini, ilmuwan mengemukakan berbagai perkiraan dan dugaan, namun hingga saat ini belum ada seorang ilmuwan pun yang dapat memberi kesimpulan yang memuaskan dan meyakinkan. Danau yang tidak membeku di kutub selatan ini memang begitu misterius, jika hendak menyingkap cadar misteri ini masih perlu penelitan lebih lanjut.
Fenomena ganjil danau yang tidak membeku
Sebagian besar daerah Antartika diselimuti dengan lapisan es yang sangat tebal, tebal rata-rata mencapai 1.880 meter dan lapisan es di sejumlah besar daerah mencapai lebih dari 4.000 meter, sehingga disebut “daratan es dan salju”. Iklim di daratan kutub selatan sangat dingin, suhu rata-rata per tahun hanya -25 derajat C, suhu terendah mencapai –90 derajat C, karena itu juga disebut “ekstrim dingin dunia”.
Namun, justru di atas tanah yang diselimuti dengan es dan salju yang dingin ini, terdapat danau tidak beku, benar-benar membingungkan. Pada 1960 silam, dimana setelah sarjana Jepang menganalisis data pengukurannya mendapati, suhu air di bawah lapian es tipis permukaan tersebut sekitar 0 derajat C, seiring dengan meningkatnya tingkat kedalaman, suhu air terus meningkat. Di kedalaman sepanjang 16 meter, suhu air naik 7.7 derajat C. suhu ini terus secara stabil bertahan hingga kedalamam 40 meter. Di bawah 40 meter, suhu air perlahan-lahan naik. Dan di kedalaman 50 meter, tingkat kenaikan suhu tiba-tiba melonjak drastic. Sampai pada dasar sedalam 66 meter, di luar dugaan suhu air mencapai 25 derajat C, tidak jauh berbeda dengan suhu di permukaan Dongha pada musim panas.
Bagaimana terjadinya danau yang tidak membeku di lingkungan yang sangat dingin di kutub selatan ini, sungguh membingungkan.
Dalam kurun waktu 1974-1976, dimana dalam foto yang direkam berkali-kali dari satelit bumi buatan, para ilmuwan mendapati bahwa di alam benua es kutub selatan terdapat sebuah danau yang tidak membeku seluas kurang lebih 480,36 ribu meter persegi. Danau ini kadang muncul dan kadang tak kelihatan. Pada 1981 silam, eks negara Uni Soviet dan Amerika Serikat mengirim tim survei ke kutub selatan yang dibentuk 26 personel. Mereka mencari posisi danau tersebut berdasarkan petunjuk dari foto yang direkam satelit, namun tidak ditemukan. Para tim survei hanya menemukan gelembung udara yang tak terhitung banyaknya dengan suhu agak tinggi di perairan danau yang tidak membeku tersebut.
Mengapa terdapat danau yang tidak membeku di kutub selatan?
Setelah fenomena yang ganjil ini diumumkan, seketika menarik minat para ilmuwan, mereka melakukan penyelidikan secara mendalam terhadap hal ini dan mengemukakan berbagai pandangan mereka.
Ada yang mengemukakan bahwa itu adalah akibat percampuran antara suhu dan tekanan atmosfer dalam kondisi tertentu. Menurut mereka, bahwa di kawasan kutub selatan, karena air laut dikedalaman 500 meter tidak secara langsung bersentuhan dengan udara yang dingin, maka suhu air lebih tinggi dari suhu dipermukaan. Efek dari perbedaan suhu ini membuat air laut menghasilkan gerakan yang mengarah secara vertikal, dengan demikian akhirnya membentuk sebuah pusaran.
Dengan bersandar pada kekuatan pusaran ini, air laut di kedalaman 500 meter lalu digulung sampai ke atas permukaan laut, kemudian menjadi danau yang tidak membeku.
Dan menurut pandangan lainnya, bahwa di kawasan yang berdekatan dengan laut di kutub selatan, terdapat sejumlah lubang air asin. Lubang-lubang air asin ini dapat menyebarkan energi panas, sehingga dengan demikian membeku menjadi bongkahan es raksasa. Saat bobot bongkahan es terlalu besar, maka segenap bongkahan es-nya akan tenggelam ke dasar laut. Di bawah tekanan bongkahan es yang maha besar, air laut yang bersuhu lebih tinggi di lapisan dalam akan naik ke permukaan, lalu menjadi danau tidak beku. Setelah air danau bersentuhan beberapa saat dengan udara dingin, air danau tersebut kemudian menjadi bongkahan es raksasa, karenanya danau
0 komentar:
Posting Komentar