Jumat, 24 Desember 2010

Mengungkap Mitos Paru-Paru Basah

Bagi kalangan medis, sebenarnya istilah ini lucu. Semua Paru-paru selalu basah karena dibasahi oleh darah. Sesuai fungsinya, paru-paru adalah tempat pertukaran O2 dengan CO2 oleh Hemoglobin yang berada dalam sel-sel darah merah. Oleh karena itu wajar kalo paru-paru selalu basah, dan tidak pernah ada paru-paru kering, kecuali tentunya orang mati.

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud paru-paru basah?
Paru-paru basah sebenarnya adalah Effusi pleura, yaitu keadaan dimana rongga pleura seseorang terisi cairan berlebih. Rongga pleura adalah suatu rongga yang menyelimuti paru-paru. Normalnya terisi sedikit cairan yang berfungsi sebagai pelumas pada waktu paru-paru mengembang dan mengempis saat bernafas sehingga tidak terjadi gesekan yang menyakitkan. Cairan ini di produksi dan diserap dalam jumlah yang sama sehingga jumlahnya akan selalu tetap.


Pada efusi pleura, terjadi penumpukan cairan di rongga pleura. Hal ini bisa terjadi karena jumlah produksi yang meningkat atau jumlah penyerapannya berkurang. Sehingga terjadi kelebihan cairan di rongga tersebut. Penyebab penimbunan cairan ini bisa bermacam-macam. Antara lain infeksi, baik infeksi spesifik yang biasanya disebabkan oleh kuman TB (Tuberculosis), maupun infeksi non spesifik yang disebabkan oleh kuman atau jasad renik selain TB.

Selain infeksi bisa juga disebabkan oleh kanker baik kanker di paru (ini yang terbanyak) maupun kanker di luar paru yang sudah menyebar (metastase) ke paru. Penyakit auto imun juga bisa menyebabkan penumpukan cairan ini. Selain itu penyakit-penyakit diluar paru juga bisa menyebabkan efusi pleura. Antara lain penyakit gagal jantung, gagal ginjal dan gagal hati / liver. Dimana pada penyakit-penyakit diluar paru tersebut biasanya selain ada efusi pleura juga disertai dengan bengkak di bagian lain tubuh seperti bengkak di tungkai, di wajah dan di perut (ascites).

Jadi, penyebab paru-paru basah bukanlah udara malam yang terserap saat bernafas karena tidur di malam hari. Tidur di luar ruangan, apalagi kondisi dingin, dilantai alias tidak memakai alas dan ditambah tidak memakai pakaian tebal, akan menurunkan fitalitas tubuh. Nah, saat fitalitas tubuh menurun inilah penyakit menyerang atau jika sudah terkena menjadi semakin parah.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting