Meredam Kemarahan Wanita
SI dia lagi marah berat? Emang kalo udah urusan emosi, seringkali wanita akan sangat susah dimengerti oleh kaum pria. Nah... Sebagai seorang pria, tentunya kita akan tambah marah lagi kalo urusan yang ada jadi makin besar bukan? Maka, tidak ada salahnya, kita memperhatikan beberapa langkah yang ada untuk menenangkan dia yang lagi emosi berat.
Yuk, mari kita simak ...
1. Turunkan emosi Anda
Apapun yang Anda lakukan, jangan ikut marah! Ingat, jika Anda ikut marah, hal ini sama sekali tidak akan dianggap sebagai hal yang benar, dan hanya akan membuatnya semakin marah. Jika Anda mulai merasa panas, ingatlah dia tidak akan memancing saya. Teknik ini diusulkan Paul Hauck, Ph.D. Seorang ahli psikologi dasi Illinois. Ingat, Anda tidak membuat dia marah. Anda mungkin akan membantu dia mengatasi masalahnya, tapi bukan reaksi emosional dia.
2. Jangan timbun data
Biasanya pria berusaha memenangkan pertengkaran dengan membawa berbagai fakta yang sebenarnya tidak ada artinya sama sekali dengan dia. Data ini dianggap sebagai tidak menghormati dan tidak mendengar sama sekali, dan malah akan membuatnya semakin marah. Arau dg kata lain mengungkit masa lalu gitu
3. Akuilah... Secara dewasa!
Jika Anda salah, akuilah tapi jangan sampai Anda menghancurkan martabat sendiri.
Karena justru dg mengakui kesalahan inilah kita dinilai sbg 'pemberani'.
4. Dengar dan Perhatikan
Jika dia sedang bermasalah, lebih baik Anda mendengarkan. Seperti orgasme, kemarahan memiliki grafik seperti bel. Pada saat di atas, emosi sedang gila dan logika berhenti. Jadi, jika Anda melihat tanda-tanda frustasi (misal mata berputar atau helaan nafas), dengarkan! Dia sedang mendekati puncak, dan dan setelah ini akan segera turun.
5. Mundur Sejenak
Anda tidak harus selalu setuju. Tapi pahami persepsinya secara nyata. Hal ini menunjukkan bahwa Anda menghormatinya. Seringkali kemarahan yang ada terpicu karena ia percaya bahwa ada sesuatu yang ngak fair, lepas kendali atau menyerang secara pribadi. Hadapi hal ini dengan baik.
6. Pandang Matanya
Jika Anda tidak dapat melihat matanya, artinya Anda sedang marah. Tapi jika Anda bisa, artinya Anda mendengarkan. Pola ini seringkali terjadi dalam pertengkaran: istri marah, suami diam. Anda diam karena Anda ingin menghindari pertempuran, tapi di pikirannya, Anda menghindari keintiman.
7. Terlibatlah
Tanyakan sebuah pertanyaan. Hal ini menunjukkan Anda mendengarkan, dan hal ini pula menyatakan bahwa Anda ingin mendengarkan lebih jauh lagi.
8. Ajak Jalan-jalan
Berjalan-jalan itu menenangkan, jika pertengkaran mencapai klimaks, maka coba jauhkan dulu dari masalah yang ada. Sampai masalah masalah jadi jelas dan semua embargo jadi berkurang drastis.
9. Gunakan Kata Ajaib
apakah itu...?, Aku setuju, kamu benar, saya sangat menyesal. Jadi, ketika dia emosi, temukan sesuatu. Apapun itu yang bisa Anda pahami dan katakan salahsatu dari tiga kata ajaib tadi, maka diharapkan perasaannya akan lebih terbuka...
Yuk, mari kita simak ...
1. Turunkan emosi Anda
Apapun yang Anda lakukan, jangan ikut marah! Ingat, jika Anda ikut marah, hal ini sama sekali tidak akan dianggap sebagai hal yang benar, dan hanya akan membuatnya semakin marah. Jika Anda mulai merasa panas, ingatlah dia tidak akan memancing saya. Teknik ini diusulkan Paul Hauck, Ph.D. Seorang ahli psikologi dasi Illinois. Ingat, Anda tidak membuat dia marah. Anda mungkin akan membantu dia mengatasi masalahnya, tapi bukan reaksi emosional dia.
2. Jangan timbun data
Biasanya pria berusaha memenangkan pertengkaran dengan membawa berbagai fakta yang sebenarnya tidak ada artinya sama sekali dengan dia. Data ini dianggap sebagai tidak menghormati dan tidak mendengar sama sekali, dan malah akan membuatnya semakin marah. Arau dg kata lain mengungkit masa lalu gitu
3. Akuilah... Secara dewasa!
Jika Anda salah, akuilah tapi jangan sampai Anda menghancurkan martabat sendiri.
Karena justru dg mengakui kesalahan inilah kita dinilai sbg 'pemberani'.
4. Dengar dan Perhatikan
Jika dia sedang bermasalah, lebih baik Anda mendengarkan. Seperti orgasme, kemarahan memiliki grafik seperti bel. Pada saat di atas, emosi sedang gila dan logika berhenti. Jadi, jika Anda melihat tanda-tanda frustasi (misal mata berputar atau helaan nafas), dengarkan! Dia sedang mendekati puncak, dan dan setelah ini akan segera turun.
5. Mundur Sejenak
Anda tidak harus selalu setuju. Tapi pahami persepsinya secara nyata. Hal ini menunjukkan bahwa Anda menghormatinya. Seringkali kemarahan yang ada terpicu karena ia percaya bahwa ada sesuatu yang ngak fair, lepas kendali atau menyerang secara pribadi. Hadapi hal ini dengan baik.
6. Pandang Matanya
Jika Anda tidak dapat melihat matanya, artinya Anda sedang marah. Tapi jika Anda bisa, artinya Anda mendengarkan. Pola ini seringkali terjadi dalam pertengkaran: istri marah, suami diam. Anda diam karena Anda ingin menghindari pertempuran, tapi di pikirannya, Anda menghindari keintiman.
7. Terlibatlah
Tanyakan sebuah pertanyaan. Hal ini menunjukkan Anda mendengarkan, dan hal ini pula menyatakan bahwa Anda ingin mendengarkan lebih jauh lagi.
8. Ajak Jalan-jalan
Berjalan-jalan itu menenangkan, jika pertengkaran mencapai klimaks, maka coba jauhkan dulu dari masalah yang ada. Sampai masalah masalah jadi jelas dan semua embargo jadi berkurang drastis.
9. Gunakan Kata Ajaib
apakah itu...?, Aku setuju, kamu benar, saya sangat menyesal. Jadi, ketika dia emosi, temukan sesuatu. Apapun itu yang bisa Anda pahami dan katakan salahsatu dari tiga kata ajaib tadi, maka diharapkan perasaannya akan lebih terbuka...
0 komentar:
Posting Komentar